Saat ini, semua industri penghasil klinker menggunakan rotary kiln karena rotary kiln merupakan satu-satunya cara yang layak untuk mengatur proses dengan suhu tinggi dan material dengan beragam sifat. Rotary kiln harus memenuhi 3 jenis kebutuhan: a. Pembakaran : Sebagai combustion chamber untuk bahan bakar pada zona pembakaran b. Proses
rotary kiln. Konsumsi panasnya sekitar 1000 Kcal/ Kg Klinker. d. Proses Kering Pada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di Raw Mill dalam keadaan kering dan halus, dan hasil penggilingan dengan kadar air 0,5-1 % dikalsinasi dalam rotary kiln. Proses ini menggunakan panas sekitar 1500-1900 Kcal/Kg klinker.
Rotary Kiln yang digunakan mempunyai kapasitas sekitar 5000 t/d klinker dan bekerja pada suhu maksimal kurang lebi 1450º C. Bahan semen yang masuk dalam tungku pembakaran rotary kiln merupakan bahan baku yang sebelumnya melewati alat preheater yaitu pengeringan terlebih dahulu sebelum masuk rotary kin.
P. Ts, dkk Analisa Efisiensi Alat Rotary Kiln di Pabrik II PT. Semen Baturaja 615 Jurnal Multidisipliner Bharasumba (611-618) Setelah didapatkan neraca massa dapat dihitung neraca panas. Pada Neraca Panas tersebut, panas yang masuk kedalam dan keluar dari sistem rotary kiln adalah sebagai berikut (Mutiara dan Hadiyanto, 2013): a.
reaksi perubahan dari bahan baku menjadi klinker yang disertai dengan pelepasan gas CO 2. Unit pembakaran utama dalam industri semen adalah rotary kiln . Saat ini, unit pembakaran tidak hanya terdiri dari rotary kiln, tetapi juga dilengkapi dengan preheater. Terdapat dua jenis preheater, yaitu grate
pembentukan semen setengah jadi. Kiln yang digunakan jenis rotary kiln untuk proses kering dengan sistem continue. Evaluasi rotary kiln dilakukan untuk mengetahui kinerja proses kalsinasi pada alat rotary kiln yang mana akan mempengaruhi dalam hal pembentukan klinker dalam hal waktu proses hingga beban pada biaya proses.
rotary kiln, dilanjutkan pendinginan di dalam cooler. Proses terakhir yaitu proses akhir (finishing) dengan menambahkan zat aditif ke dalam klinker untuk membentuk produk semen Portland. Operasi pabrik direncanakan kontinyu 24 jam/hari selama 300 hari dalam setahun. Untuk memproduksi semen 2.000.000 ton/tahun diperlukan bahan baku sebanyak ...
Laporan ini membahas proses pembentukan klinker dalam pembuatan semen Portland di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant 9 dan 10 Palimanan, Cirebon. Proses tersebut meliputi penggilingan bahan baku, pembakaran di preheater dan rotary kiln hingga pendinginan di grate cooler untuk membentuk klinker. Klinker kemudian dicampur dengan gipsum menjadi semen …
Klinker terdiri atas empat fase mineral: dua jenis kalsium silikat, alit (Ca 3 Si) dan belit (Ca 2 Si), serta trikalsium aluminat (Ca 3 Al) dan kalsium aluminoferit (Ca 4 AlFe). Fase mineral ini dapat diperoleh dari memanaskan lempung dan batu gamping pada suhu tinggi. [1]Klinker semen portland dibuat dengan memanaskan bahan baku dan mencampurkannya secara homogen …